free counters
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 21 Maret 2014

Keputusan Jokowi menjadi capres sangat tepat

by Unknown  |  in Opini at  Jumat, Maret 21, 2014

Awalnya saya sangat menentang keputusan Jokowi untuk menjadi calon Presiden RI. Bukan karena saya tidak percaya pada kemampuannya untuk memimpin, namun karena belum kelarnya pembenahan yang dilakukan beliau terhadap Ibukota Jakarta. Kekhawatiran saya diawali pada tidak mampunya Jokowi untuk memegang janji kerja 5 tahun yang pernah diucapkan pada saat kampanye. Tidak tepat janji memberikan nilai buruk pada integritas pak Jokowi.

Penentangan yang muncul dari diri saya ternyata sama sekali memiliki dasar yang salah. Sebagai seorang muda yang masih hijau, saya melakukan kesalahan fatal dalam berpikir. Saya hanya melihat selangkah di depan bukan sepuluh ribu langkah ke depan seperti yang beliau lakukan. Kesalahan yang terjadi karena kurang wawasan dan pengalaman.

Dari segi pengalaman, Jokowi memiliki rekam jejak yang mengesankan. Kehidupan saat dia masih kecil diwarnai oleh berbagai kesulitan, mulai dari berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan uang jajan. Dengan kerja keras dan kejujuran, ia berhasil menjadi seorang pengusaha properti dan furniture. Saat ia menjadi walikota Surakarta, pengalamannya dalam mengatasi kesulitan diterapkannya disana. Dan berdasarkan keberhasilannya dalam memimipin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya, ia dinobatkan sebagai walikota terbaik ke 3 di dunia. Bisa disimpulkan bahwa Jokowi memiliki jiwa kepemimpinan yang teruji.

Keputusan yang diambil Jokowi sebenarnya sangatlah tepat. Dengan menjadi seorang Presiden maka semua rancangan dan ide perubahan dan pembangunan yang dimilikinya akan menjadi sangat mudah dilakukan. PR-PR Jokowi untuk Jakarta akan terealisasi. Apa yang beliau dan pak Ahok rancangkan, yang selama ini terhalangi oleh banyak hal dan kebijakan dari pemerintah pusat dan setempat, tentu saja menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Jika pak Jokowi jadi presiden, beliau akan memiliki kebebasan untuk menanggulangi masalah Jakarta. Jadi sesungguhnya, hal yang sebelumnya pikiran saya lewatkan, beliau tetap bisa memegang janji kerja 5 tahun untuk Jakarta. Meskipun kerja nyatanya akan dilakukan oleh Pak Ahok sebagai teman terpercayanya.

Saat Pak Jokowi terpilih menjadi presiden dan pak Ahok menjadi gubernur Jakarta, Indonesia akan mengalami percepatan perubahan dan pembangunan. Indonesia akan memiliki dua orang yang berkompeten untuk menanggulangi masalah Indonesia.  Bukan berarti capres lain tidak berkompeten, tetapi berdasarkan rekam jejak orang No.1 dan No.2 Jakarta ini, bisa dikatakan mereka sangat kompeten dibidangnya. Posisi Presiden RI dan Gubernur DKI Jakarta sangat strategis untuk ditempati kedua beliau ini, mengingat posisi ini bisa dikatakan sebagai Kepala dan Jantung dari negara Indonesia.

Saat ini Jakarta memiliki dua pemimpin berkualitas tinggi. Bukankah satu pemimpin saja cukup bagi DKI Jakarta? Bukankah lebih baik dua pemimpin masing-masing memimpin satu wilayah saja? Maka keputusan Jokowi untuk menjadi Presiden tentunya tepat agar Indonesia memiliki dua pemimpin yang tepat dan benar.

Inilah momen yang tepat untuk menentukan arah bangsa Indonesia. Saya setuju dengan keputusan Pak Jokowi.

0 comments:

Silahkan tinggalkan komentar anda: