Sembarangan mengutip kutipan

*Kutipan

Tidak saya duga, rupanya sembarangan mencaplok kutipan (quote dalam bahasa inggris) memiliki efek domino yang tidak bisa terduga. Jika kutipan yang kita ambil dan kita bagikan memang dari sumber yang benar, orang lain akan memperoleh manfaat yang baik untuk hidupnya. Tetapi bagaimana jika kutipan tersebut salah. Bayangkan jika kita mengutip kata-kata yang bagus tapi tertanya kita salah mencantumkan sumber asalnya atau nama penulisnya, dan kutipan kita ternyata disebarkan oleh orang lain yang kebetulan melihat, kemudian kutipan mereka dikutip lagi oleh orang lain. Maka secara tidak langsung kita memberikan dasar yang salah untuk orang lain. Dan lebih parahnya, jika ternyata kutipan yang salah tersebut pun dipakai dalam ceramah atau pidato orang lain maka kesalahan itu pun semakin dalam jadinya.Penulis yang seharusnya mendapatkan penghargaan atas tulisannya malah tidak mendapat apa-apa sama sekali.

Namun ada kesulitan yang harus kita tempuh untuk dapat memberikan kutipan yang baik, yakni kita harus mempelajari karya tulis dan kehidupan dari penulis kutipan yang kita jadikan sumber asal. Mencari kata-kata yang sesuai dengan kutipan tersebut. Tetapi cara ini pun memiliki kendala tersendiri dan tidak bisa dijadikan bukti konklusif. karya tulis yang lengkap dari seseorang belum tentu lengkap, dan bisa jadi kutipan yang kita ambil pun ternyata bukan berasal dari karya tulis si penulis tetapi berasal dari perkataan penulis. Walaupun demikian, tetap merupakan tanggung jawab kita selaku pengutip untuk membuktikan kutipan itu asli. Maka ada baiknya bagi kita untuk mengikuti "4 Prinsip Kutipan" yang diajukan dan diformulasikan oleh Martin Porter.

Martin Porter mengajukan prinsip berikut untuk kutipan yang terdiri dari dua untuk pengutip, dan dua lagi untuk pembaca. Jika prinsip ini diikuti maka akan terjadi perbaikan yang besar untuk reliabilitas dari informasi yang terdapat di web. Prinsip-prinsipnya adalah berikut:
Prinsip 1 (untuk pembaca)
Ketika kamu melihat sebuah kutipan dengan penulis tapi tanpa sumber, maka asumsikan kutipannya palsu.
Prinsip 2 (untuk pembaca)
Ketika kamu melihat kutipan dengan sumber lengkap, asumsikan kutipan ini salah digunakan, kecuali kamu menemukan bukti yang baik bahwa pengutip telah membaca sumbernya.
Prinsip 3 (untuk pengutip)
Ketika kamu memberi kutipan, berikan juga sumbernya.
Prinsip 4 (untuk pengutip)
Mengutiplah dari karya penulis yang pernah kamu baca.



* Sumber gambar: http://impossiblehq.com/50-impossible-quotes/