free counters
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 24 Maret 2016

Sakit hati, kekecewaan, penderitaan, masalah, beban, dan kesulitan hidup

by Unknown  |  in Opini at  Kamis, Maret 24, 2016


Sakit hati, kekecewaan, penderitaan, masalah, beban, dan kesulitan hidup sebenarnya adalah faktor yang sangat penting bagi kehidupan kita. Memang sulit untuk dihadapi tapi perlu dilewati.

Semakin sering kita mengalami hal-hal tersebut, dan berhasil melewatinya, semakin dewasa pula kita. Memang itu semuanya benar-benar menyakitkan, tetapi ironisnya tanpa hal tersebut kita sulit untuk mengerti hal-hal yang bermanfaat bagi hidup kita sendiri.

Seperti halnya rasa sakit, kalau kita pikir sekilas rasa sakit mungkin kelihatan bermanfaat. Apa gunanya rasa sakit? Bukankah perasaan yang menyenangkan itu yang penting?. Contoh sederhana ini mungkin akan membuka pikiran kita:
Coba pikirkan kalau kamu tidak bisa merasakan sakit. Awalnya kelihatan hebat karena kamu tidak perlu lagi kuatir akan sulit dan kerasnya kehidupan. Sekarang bayangkan saat tanganmu kamu arahkan ke api dari sebuah lilin yang menyala. Dengan kondisi tanpa rasa sakit, kamu akan terus meletakkan tanganmu karena tidak ada rasa sakit karena terbakar. Dan jika kamu tidak menjauhkan tanganmu dari api tersebut, maka tanganmu akan terbakar dan bisa jadi cacat permanen. Rasa sakitlah yang menyebabkan kamu menjauhkan tanganmu dari api lilin tersebut. Rasa sakitlah yang menyelamatkan tanganmu.

Ada pepatah yang mengatakan "Pengalaman adalah guru yang terbaik", hal ini hampir sepenuhnya benar. Karena dari pengalamanlah kita belajar untuk menjadi lebih dewasa. Rasa sakit, kekecewaan, penderitaan, merupakan bagian dari pengalaman yang sangat berarti.

Kita bisa mengerti orang lain jika kita pernah mengalami hal yang sama dengan yang orang tersebut rasakan. Rasa sakit mengajarkan kita untuk lebih memahami hidup dan menjaga hidup kita. Rasa sakit menunjukkan kepada kita bahwa sebenarnya kita adalah makhluk yang tidak sempurna yang masih perlu banyak belajar untuk mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya.




sumber gambar: https://www.coursera.org/course/chronicpain

0 comments:

Silahkan tinggalkan komentar anda: